Kesederhanaan awal kerumitan
Kenyataan awal kedustaan
Hingga bingarnya seakan terkelabui
Saat alunnya seakan meratapi
Duanya tak terambingiDuanya tak terelakkan
Sebuah nestapa mulai membelai
Menerangkan yg selebih lebihnya
Ketika itu jatuh...kurangsak naik
Walau sakit tetap terarungi
Yakin akan lurusnya...
Dan yakin akan kesempurnaan
Hidup adalah pilihan
Konsekuensi di depan mata
Buat hidupmu....
Buat jalanmu...
Sejalan yg telah diarahkan...
Jangan keluar koridor sekalipun
Yakin akan jalan hidupmu...
Untuk kehidupan yg lebih baik...
wisudawan dwi
Jumat, 18 April 2014
Insan
Ketika senja tiba, dan ufuk barat mulai terbenam
saat petang menyeruak, dan langit mulai gelap
tatkala dingin menyatu
angin membekukan rusuk
kepastiannya telah dijelaskan
yakinlah akan kehendaknya
sebuah perjalanan,
sebuah rana yg jelas
kalbu kehidupan insan
saat petang menyeruak, dan langit mulai gelap
tatkala dingin menyatu
angin membekukan rusuk
kepastiannya telah dijelaskan
yakinlah akan kehendaknya
sebuah perjalanan,
sebuah rana yg jelas
kalbu kehidupan insan
Hati
kecil namun besar hayatnya
mungil tapi besar pengartiannya
sebuah jiwa terluluhkan
bahkan ribuan insani terelahkan
bukan benda tak bertuan
bukan pula kalbu anggan
dia ada di dirimu
dia tiap jiwa khalayak
hitam tak ingini
putih terarunggi
di didadamu,
di renungmu
sebuah asa, sebuah karsa
HATI
yg ada padamu
mungil tapi besar pengartiannya
sebuah jiwa terluluhkan
bahkan ribuan insani terelahkan
bukan benda tak bertuan
bukan pula kalbu anggan
dia ada di dirimu
dia tiap jiwa khalayak
hitam tak ingini
putih terarunggi
di didadamu,
di renungmu
sebuah asa, sebuah karsa
HATI
yg ada padamu
Jas Merah
Luntur hingga pupus beterbangan
Lenyap hingga terkikis berguguran
Hanya jalan setapak semata
Masa takbisa menyamarnya
gegap seakan tegap langkahnya
tegap seakan gagah Kalbunya
Silam enggan mengelabui
Lalupun takmau menipu-nipui
menggelegar bak letupan merapi
menelaah laksana air terbenam
Seimbang bukan mengada-ada
Adil tanpa membual-bual
Hargailah seperti Dirimu...
Cintai seperti Kasihmu
Hormati lebih sekedar ibumu
Banggalah lebih dari Ayahmu...
Hanya tuk...
Akarmu...
Bibitmu...
dulu...
tuk...
JASMERAH
jangan sekali-kali melupakan sejarah
S'bab...
Bangsa yang besar...
Bangsa yang dapat menghargai SEJARAHnya
Lenyap hingga terkikis berguguran
Hanya jalan setapak semata
Masa takbisa menyamarnya
gegap seakan tegap langkahnya
tegap seakan gagah Kalbunya
Silam enggan mengelabui
Lalupun takmau menipu-nipui
menggelegar bak letupan merapi
menelaah laksana air terbenam
Seimbang bukan mengada-ada
Adil tanpa membual-bual
Hargailah seperti Dirimu...
Cintai seperti Kasihmu
Hormati lebih sekedar ibumu
Banggalah lebih dari Ayahmu...
Hanya tuk...
Akarmu...
Bibitmu...
dulu...
tuk...
JASMERAH
jangan sekali-kali melupakan sejarah
S'bab...
Bangsa yang besar...
Bangsa yang dapat menghargai SEJARAHnya
Bangku Sekolahku
Walau indah tuk terkenang..
Dalam lamunan terbait angan..
Sajak-sajak kenangan masa silam..
Suka duka haru tawa dan gembira
tak hayal ku mulai terasa...
Tak sangka ku merindukan...
Sebuah melodi alur perjalanan...
Perjalanan yg tak kan terlupa...
Dan tak kan ku lupa..
Sebab manis tuk dilupa
masa masa itu ku bersanding bangku sekolahku....
Dalam lamunan terbait angan..
Sajak-sajak kenangan masa silam..
Suka duka haru tawa dan gembira
tak hayal ku mulai terasa...
Tak sangka ku merindukan...
Sebuah melodi alur perjalanan...
Perjalanan yg tak kan terlupa...
Dan tak kan ku lupa..
Sebab manis tuk dilupa
masa masa itu ku bersanding bangku sekolahku....
Takdir Menuntunmu
para insan insani saling bersahutan
mengikrarkan janji akan kesetiaan
seraya alam pun tuk bersaksi
akan kesucian pinta mereka
diriku tetaplah selayaknya dulu
hanya menanti dan menunggu
akan sebuah usaha dan jawaban
kepastian itu akan datang mengalir
tapi..entah
kapan dan dimana
hanya
sebuah nasib yg akan menjawabnya
dan takdir akan menuntunnya
mengikrarkan janji akan kesetiaan
seraya alam pun tuk bersaksi
akan kesucian pinta mereka
diriku tetaplah selayaknya dulu
hanya menanti dan menunggu
akan sebuah usaha dan jawaban
kepastian itu akan datang mengalir
tapi..entah
kapan dan dimana
hanya
sebuah nasib yg akan menjawabnya
dan takdir akan menuntunnya
Karuniakan
Ketika nafas itu ada,
biar jiwa yg mengalunkan.
Ketika nasib itu ada.
Biar takdir yg menuntutnya.
Hingga tatihan langkah ini,
semakin yakin akan kehadiratnya.
Menuju sebuah jalan yg indah,
yg ENGKAU karuniakan.
biar jiwa yg mengalunkan.
Ketika nasib itu ada.
Biar takdir yg menuntutnya.
Hingga tatihan langkah ini,
semakin yakin akan kehadiratnya.
Menuju sebuah jalan yg indah,
yg ENGKAU karuniakan.
Langganan:
Postingan (Atom)